Kepincut Gemerlap China, Marriott Berencana Gandakan Jumlah Hotel

Ipotnews – Marriott International Inc, jaringan hotel asal Amerika Serikat, berencana menggandakan jumlah hotel di China hingga 2014, untuk memenuhi tumbuhnya permintaan di negara dengan tingkat tujuan wisata terbesar ketiga di dunia itu.

Marriott, yang mengusung beberapa nama besar termasuk Ritz-Carlton dan Courtyard, menurut Chief Operations Officer untuk Kawasan Asia Pasifik, Craig Smith, bakal membuka 50 hotel lagi di China.

Saat ini, seperti dilansir laman Bloomberg, Kamis (26/4), Marriott sudah mengoperasikan 58 hotel di China, sehingga menjadikan negara itu menjadi pasar terbesar setelah Amerika Serikat.

“China sangat berpengaruh bagi kami,” ujar Smith dalam sebuah wawancara di Shanghai, kemarin. “Sebagian tugas kami adalah memastikan bahwa kami mengembangkan rencana untuk memanfaatkan pertumbuhan di sana.”

Marriott terus memperluas jaringannya di China, bahkan ketika pertumbuhan ekonomi di negara itu melambat menjadi 8,1 persen—terendah dalam tiga tahun terakhir—pada kuartal pertama 2012.

Menurut Jones Lang LaSalle Hotels, yang melacak data di 30 kota di China, jumlah kamar hotel bertaraf internasional di negara itu diperkirakan naik 52 persen pada 2013, setelah melonjak 62 persen dalam lima tahun terakhir. “Perekonomian Asia dipimpin oleh China,” tutur Smith. “China akan terus tumbuh.”

Marriott, yang berbasis di Bethesda, Maryland, mulai beroperasi di Asia pada 1989, dan menangani sekitar 134 hotel di kawasan tersebut. Rencananya, menurut Smith, Marriott bakal meningkatkan jumlahnya menjadi 150 hotel hingga akhir tahun ini, terutama di China dan India.

Perusahaan tersebut, yang baru saja membuka Hotel Renaissance dengan 342 kamar di Huizhou, Provinsi Guangdong, tidak terlalu peduli dengan tingkat okupansi dan pasokan berlebih di kota-kota yang kurang makmur di negeri itu.

“Di beberapa kota itu, kadang konsumen mengetuk pintu kami dan mengatakan saya menginginkan hotel dengan 600 kamar atau Ritz-Carlton,” ucap Smith.

Marriott, yang mengelola semua hotel mereka di China, memperkirakan permintaan akan melebihi pasokan dalam jangka panjang di kota-kota kelas dua dan tiga. Menurut Organisasi Pariwisata Dunia, China merupakan tujuan wisata terbesar ketiga global.

Chief Executive Officer Starwood Hotels & Resorts Worldwide Inc, Frits van Paasschen, memperkirakan bisnis resort di China bakal tumbuh dalam waktu sepuluh hingga 15 tahun ke depan. Sedangkan InterContinental Hotels Group Plc, pengelola merek Holiday Inn, menurut Chief Executive Officer Richard Solomons, akan hadir di beberapa lokasi tahun depan, menggunakan brand baru yang dirancang untuk menggaet wisatawan lokal.

Baca: http://www.ipotnews.com/index.php?jdl=Kepincut_Gemerlap_China__Marriott_Berencana_Gandakan_Jumlah_Hotel&level2=&level3=&level4=topnews&id=1258877&urlImage=ritz-carlton-.jpg